Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelum berangkat ke kantor barunya, di Wahington DC, Amerika Serikat, melakukan road show reuni perpisahan. Pesta perpisahan ataufarewell ini jadwalnya cukup padat, sejak Senin kemarin hingga hari ini.

Apa yang disampaikan Sri Mulyani secara umum tidak jauh berbeda dengan perpisahan sebelumnya. Di awal pidato Sri Mulyani bercerita tentang alasan kepergiannya dan memilih karir di Bank Dunia, bagian tengah pidato membicarakan tentang prosesi membangun ketatanegaraan, dan terakhir menyinggung belitan kasus Bank Century.

Di akhir pidato, Sri Mulyani selalu menekankan pembenaran terhadap apa yang telah ia lakukan dengan ukuran tak ada konflik kepentingan pribadi, sesuai prosedur, dan sesuai hati nurani.

“Saya merasa berhasil dan saya merasa menang karena definisi (kebenaran) saya adalah tiga. Selama saya tidak mengkhianati kebenaran, selama saya tidak mengingkari nurani, dan selama saya masih bisa menjaga martabat dan harga diri saya, maka di situ saya menang,” pidato Sri Mulyani di depan para tokoh nasional di Ritz Carlton, tadi malam.

Demikian pula pada hari ini. Menjelang akhir pidatonya, di hadapan alumni dan mahasiwa Universitas Indonesia, Sri Mulyani kembali mengungkit soal kebenaran itu.

“Tentang kebenaran, saya katakan tentang apa yang dilakukan, keputusan saya benar atau salah. Kebenaran absolut itu memang sungguh susah. Tapi ketika dirasakan itu feel good, itu lakukan yang paling benar. Tapi ada orang yang feel good, dalam hatinya ada yang mengelitik terus, itu feel not good. Jadi kalau benar atau tidak itu, saat hati nurani saya mengkonfirmasi itu,” kata dia.

Sebagai alumni fakultas ekonomi UI, kata dia, ia merasa sudah cukup bekal tidak berkhianat terhadap nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh Fakultas Ekonomi UI.

“Saya berjalan di rel dan diyakini rate atau karakter utama yaitu gunakan pengetahuan untuk berbuat baik ke bangsa dan negara sudah dilakukan. Saya juga persembahkan diri saya (dalam keberangkatan ke Bank Dunia) untuk Indonesia,” kata Sri Mulyani.

Ia mengaku akan mempersembahkan semaksimal mungkin yang terbaik saat menjadi direktur pelaksana Bank Dunia. “Saya sudah cukup tua untuk mengubah personality saya, jadi mungkin hanya rambutnya saja yang akan sedikit putih, tapi saya masih Ani yang dulu,” kata dia.

Kepada Mahasiswa yang mengikuti kuliah, Sri Mulyani berpesan bahwa soal kebenaran itu dilakukan sesuai prosedur. Ia mengaku bahwa dalam memperbaiki tatanegara ini mengaku sudah berjuang cukup maksimal.

Sebagai pimpinan, menjadi pejabat atau bukan, semua dihadapkan pada soal pilihan. Pilihan itu benar atau salah, tapi perang harus dilakukan. “Kalau tidak memilih atau memilih, risikonya dipecat,” kata dia. “Tapi itulah mekanisme sebuah pertanggungjawaban.”

A. DEFINISI

Kata keindahan bersal dari kata indah,artinya bagus,permao,cantik,elok,molek,dan sebagainya.bandayg mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni,pemandangan alam mausia,rumah,tatanan,perabotan rumah tangga,suara,warna,dan sebagainya.kawasan keindahanbg manusia sangat luas,seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dng perkembanagan peradaban teknologis,sosial,dan budaya.karena itu keindahan dapt dikatakan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.

B.RENUNGAN

Renungan berasal dr kata renung: artinya diam-diam memikirkan sesuatu,atau memikirkan sesuatu dng dalam-dalam.

C.KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi dan kata dasar rasi,artinya cocok,kena benar,dan sesuai benar.kata cocok,kena dan sesuai itu menandung unsure perpaduan,pertentangan,ukuran dan seimbang.

Pertentangan manghasilkan keserasian missal.dalam dunia musik pd hakekatnya irama yg mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah,panjang,pendek dan keras lembut.

Bab 6. MANUSIA DAN PENDERIATAAN

Penderitaan berasal dr kata derita.kata derita berasal dr bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menangung.derita artinya menaggung atau merasakn sesuatu yg tidak menyenangkan.penderitaan itu dpt lahir atau batin,atau lahir batin.penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia.intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,ada yg berat ada jg yg ringan.namun peranan individu jg menentukan berat-tidaknya intesitas penderitaan.suatu peristiwa yg dianggap penderitaan oleh seorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.

B.SIKSAAN

Siksaan dpt diartikan sbg siksaan badan atau jasman,dapat jg berupa siksaan jiwa atau rokhani.akibat siksaan yg dialami seseorang,timbullah penderitaan.

C.KEKALUTAN MENTAL

Gejala-gejala permulaan bg seseorang yg mengalami kekalutan mental:

a. nampak pd jsmani yg sering merasakan pusing,sesak nafas,nyeri pd lambung

b. nampak pada kejiwaan dng rasa cemas,ketakutan,patah hati,apatasi,cemburu,mudah marah

sebab timbulnya kekalutan mental,dpt banyak disebutkan antara lainsbg brikut:

1. kepribadian yg lemah
2. terjadinya konflik sosial budaya
3. cara pematangan batin

proses”kekalutan mental yg dialami oleh seseorang yg mendorong kea rah:

1. positif
2. negative
3. agresi
4. regresi
5. fiksasi
6. proyeksi
7. identifikasi
8. narsisme
9. autisme

penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dlm lingkunag spt:

1. kota-kota besar
2. anak-anak muda usia
3. wanita
4. orang yg tidak beragama
5. orang yg terlalu mengejar meteri

D.PENDERITAAN DAN PERJUANGAN

Setiap manusia pasti mengalami penderiataan,baik berat ataupun ringan.penderitaan adlah bagian kehidupan manusia yg bersifat kodrati.karena itu terserah kpd manusai itu sendiri untukberusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin,bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.manusia adalh mahluk berbudaya,dngan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yg mengancam atau dialaminya.hal ini membuat manusia itu kreatif,baik bg penderita maupun bg orang lain yg meliaht atau mengamati penderitaan

E.PENGARUH PENDERITAAN

Orang yg mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikapdlmdirinya.sikap yg timbul dpt berupa sikap positif ataupun sikap negative.sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia,sikap kecewa,putus asa,ingin bunuh diri.sikap ini diungkapkan dlm pribahasa”sesal dahulu pendapatan,sesal kemudian tak berguna”,”nasi sudah menjadi bubur”.kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti,misalnya anti kawin atau tidak mau kawin,tidak punya gairah hidup.

Bab 7.MANUSIA DAN KEADILAN

Keadilan menurut aristoteles adlah kelayakan dlm tindakan manusi.kelayakan diartikan sbg titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yg terlalu banyak dan terlalu sedkit.maka msing-masing orang tsb mempunyai kesamaan dlm ukuarn yg telah ditetapkan,maka masing-masng orang akan menerima bgian yg tidak sama.sedangkan pelanggaran thdp proporsi tsb berate ketidak adilan.keadilan oleh plato diproyeksikan pd diri manusia sehingga yg dikatakan adil adalh orang yg mengendalikan diri,dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

B.KEADILAN SOSIAL

Dalam dokumen lahirnya pancasila diusulkan oleh bung karno adanya prinsip kesejahteraan sbg salh satu dasar Negara.selanjutnya prinsip itu dijelaskan sbg prinsip”tidak ada kemiskinan didalam Indonesia merdeka”.dari usul dan pejelasan itu nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.

C.KEJUJURAN

Kejujuran artinay apa yg dikatakan seseorang sesuai dng hati nuraninya apa yg dikatakan sesuai dng kanyataan yg ada.sedang kenyataan yg ada itu adalh kenyataan yg benar’ ada.jujr jg berartiberarti seseorangbersihhatinya dari perbuatan yg dilarang oleh agama dan hokum.untuk dituntut satu kata dan perbuatan,yg berarti bahwa apa yg dikatakan harus sama dng perbuatanya.karena itu jujur berarti jg menepati janji atau kesanggupan yg terlampir melalui kata”yg masih terkandung dalam hati nuraninya yg berupa kehendak,harapan dan niat.

D.KECURANGAN

Kecurangan atau cuarng identik dng ketidak jujuran atau tidak jujur,dan sama pula dng licik,meskipun tdk serupa benar.sudah tentu kecuranagn sbg lawan jujur.curang atau kecurangan artinya apa yg diinginkan tdk sesuain dn hati nuraninya.atau orang itu memang dr hatnya sudah berminat curang dng maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga usaha,sudah tentukeuntungan itu di peroleh dng tidak wajar.

E.PEMULIHAN NAMA BAIK

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup.nama baik adalh nama yg tidak tercela.setiaporang menjaga dng hati”agar namanya tetap baik.lebih-lebih jika ia menajdi teladan bg orang disekitarnya adalh suatu kebanggaan batin yg tak tenilai harganya.

A. Pengertian Keadilan

* Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia.
* Pendapat para pemikir :

1. Plato, Keadilan diproyeksi pada diri manusia. Dikatakan adil adalah orang yang dapat mengendalikan diri.
2. Socrates, memproyeksikan keadialan pada pemerintah.
3. Kong Hu Chu, Keadilan terjadi anak, ayah dan raja masing-masing telah melaksanakan kewajibannya.

* Menurut pendapat yang lebih umum keadilan adalah pengakuan atau perilaku yang seimbang antara hak dan kewajiban.

B. Keadilan Sosial

* Bung Hatta menguraikan tentang sila ke-5, bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.
* Perbuatan dan sikap untuk mewujudkan keadilan sosial:

1. Perbuatan luhur.
2. Sikap adil.
3. Sikap suka memberi pertolongan.
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain.

* Ada 8 jalur pemerataan terciptanya keadilan sosial :

1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok.

2. Pemerataan Pendidikan dan Kesehatan.

3. Pemerataan Pendapatan.

4. Pemerataan kesempatan kerja.

5. Pemerataan kesempatan berusaha.

6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi.

7. Pemerataan penyebaran pembangunan.

8. Pemerataan memperoleh keadilan.

C. Berbagai Macam Keadilan

1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral.

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya.

2. Keadilan Distributive.

Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal yang sama dilakukan secara sama dan yang tidak sama secara tidak sama.

3. Keadilan Komutatif.

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.

D. Kejujuran

* Kejujuran artinya apa yang dikatakan oleh seseorang sesuai dengan hati nuraninya dan apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Pada hakekatnya kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral, kesadaran pengakuan akan adanya kesamaan hak dan kewajiban. Serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
* Kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk.

E. Kecurangan

* Kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani.
* Faktor melakukan kecurangan :

1. Faktor Ekonomi
2. Faktor Kebudayaan
3. Faktor Peradaban
4. Faktor Teknik.

F. Pemulihan Nama Baik

* Nama baik adalah nama yang tidak tercela.
* Tingkah laku dengan nama baik sesuai dengan kodrat manusia, yaitu :

1. Sifat dasar manusia adalah makhluk bermoral.
2. Ada peraturan yang harus dipatuhi untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral.

* Pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan kesalahannya bahwa apa yang diperbuat tidak sesuai dengan ukuran moral atau akhlak.
* Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat dan meminta maaf.

G. Pembalasan

* Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain.
* Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan.

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.

Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.

Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan

B. PEMBATASAN MASALAH

Agar tidak terjadi kesalahpahaman maka pembahasan masalah kami membatasi dan menetapkan objeknya Sbb : definisi harapan , harapan sebagai fenomena nasional, kepercayaan,manusia dan harapan,nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur dan harapan terakhir

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, kami merangkum beberapa rumusan masalah yang diangkat antara lain :

1. Pengertian dan makna harapan
2. Harapan sebagai fenomena nasional
3. kepercayaan
4. manusia dan harapan
5. nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur
6. harapan terakhir

D. TUJUAN PENULISAN

Penulisan makalah mengenai manusia dan tanggungjawab ini mempunyai tujuan antara lain :

1. Mengetahui dan memahami makna harapan
2. Mengetahui dan memahami makna harapan sebagai fenomena nasional
3. Mengetahui dan memahami makna kepercayaan
4. Mengetahui dan memahami makna manusia dan harapan
5. Memahami makna nilai-nilai budaya sebagai tolak ukur
6. Memahami harapan terakhir

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan pencipta alam semesta yang menjadikan bumi dan isinya dengan begitu sempurna. Tuhan yang menjadikan setiap apa yang ada dibumi sebagai penjelajahan bagi kaum yang berfikir. Dan sungguh berkat limpahan rahmat -Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini demi memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.

Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati kami mengharapakan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya kinerja kami yang akan mendatang.

Semoga makalah ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.

Yogyakarta, 17 Desember 2007

Tim Penyusun

I. Definisi harapan

Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Harapan dapat diartikan sebagai menginginkan sesuatu yang dipercayai dan dianggap benar dan jujur oleh setiap manusia dan harapan agar dapat dicapai ,memerlukan kepercayaan kepada diri sendiri,kepercayaan kepada orang lain dan kepercayaan kepada TUHAN.

Contoh;

Budi seorang mahasiswa universitas terbuka,ia belajar dengan rajin dengan harapan agar nantinya sewaktu ujian semester ia memperoleh nilai A.

Menurut kodratnya dalam diri manusia terdapat 2 dorongan,yaitu dorongan kodrat serta dorongan kebutuhan hidup.terkait dengan kebutuhan manusia tersebut , abraham maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi 5 macam atau disebut juga 5 harapan manusia, yaitu;

1.harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup

2.harapan untuk memperoleh keamanan

3.hak untuk mencintai dan dicintai

4.harapan diterima lingkungan

5.harapan memperoleh perwujudan cita-cita

Dalam mencukupi kebutuhan kodrat maupun kebutuhan, manusia membutuhkan orang laen

II.HARAPAN SEBAGAI FENOMENA NASIONAL

Artinya harapan ialah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimanapun berada.mengutip pandangan A.F.C. Wallace dalam bukunya culture and personality , mas abhoe dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan ,keinginan,serta emossi seseorang. kebutuhan indifidu dapat dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi:

a)kebutuhan organik individu

1.kebutuhan individu bernilai positive

2.kebutuhan individu bernilai negative

b) Kebutuhan psikologi individu

1)kebutuhan psikologi indifidu bersifat positif

III.KEPERCAYAAN

Kepercayaan berasal dari kata percaya,artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu kebenaran. Kepercayaan ialah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran menurut Peodjawiyatna adalah merupakan cita – cita orang yang tahu, dalam hal ini kebenaran merupakan kebenaran logis, sehingga manusia selalu memilih sebelum melakukan tindakan apakah tindakan ini salah atau benar menurut keyakinannya.

Dalam bidang logika kebenaran ialah persesuaian antara tahu dan objek yang diketahui (kebenaran logis). kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada persesuaian antara putusa dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu:

1. orang yang mengutarakan putusan keliru
2. orang yang mengutarakan putusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.

Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan dibedakan atas:

1. kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakikatnya kepercayaan kepada tuhan Yang Maha Esa.
2. Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
3. Kepercayaan pada pemerintah
4. kepercayaan kepada tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak

IV. Manusia dan Harapan

Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal – hal sebagai berikut:

a. harapan apa yang baik

b. bagaimana mencapai harapan itu

c. bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.

Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya “harapan” manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.

V. Nilai – Nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan

Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:

a. nilai kejuangan dan semangat pengorbanan,

yaitu nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll

b. nilai kerumahtanggaan

yaitu nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.

c. Nilai kemandirian kaum wanita

Yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.

VI. Harapan Terakhir

Dalam hidup di dunia, manusia didadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah positif maupun negative. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki kehidupan yang sejahtera menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Kebutuhan manusia terbagi atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi namun juga ada yang sebaliknya. Terkait dengan tingkat kesadaran kehidupan beragama, manusia akan semakin yakin bahwa mereka akan mati. Dunia serba gemerlap hanya akan ditinggalkan dan akan hidup abadi di alam akhirat.

Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya sementara dikalahkannya demi kehidupan yang abadi di akherat karena tahu bagaimana beratnya siksaan di neraka dan bagaimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang merupakan harapan terakhir manusia.

Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yag dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menimbulkan tanggung jawab. Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang dan kemesraan. Belas kasihan dan pengabdian. Cinta kasih yang disertai dengan tanggung jawab menciptakan keserasiaan, keseimbangan, dan kedamaian antara sesame manusia, antara manusia dengan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhan.
Cinta kasih adalah perasaan ksaih sayang, kemesraan, belas kasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna , saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan. Dalam perjalanan hidup manusia, tidak akan pernah lepas dari yang namanya cinta. Cinta akan selalu ada dalam suatu dimensi yang namanya manusia. Manusia dicipta dengan penuh cinta, dan tanpa cinta manusia tak akan lahir. Manusia diciptakan di jagad bumi mengembangan cinta dari tuhan sebagai khalifah di muka bumi. Yang menjadi pertanyaan besar sekarang ini adalah pemaknaan akan cinta dalam realitas hidup ini. Apakah cinta dimaknai sebagai sesuatu yang fitrah yang mesti dijaga ataukah suatu wujud rasa yang mesti diagungkan.
Ketika memberikan sebuah defenisi akan cinta, akan lahir beberapa defenisi yang tentu saja akan berbeda dari segi substansi atau hakikat cinta itu. Hal ini dikarenakan sudut pandang yang berbeda pula. Semakin tinggi tingkat pemahaman terhadap suatu norma atau prilaku, akan semakin kompleks penjabaran defenisi itu.
b. Macam Cinta Kasih
Cinta kasih ada beberapa macam :
1. Cinta kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari.
2. Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3. Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih kepada tuhan penciptanya.
5. Cinta kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.
c. Ungkapan cinta kasih
Cinta kasih adalah ungkapan perasaan yang diwujudkan dengan tingkah laku, seperti dengan kata-kata, tulisan, gerak, atau media lainnya. Ungkapan dengan kata-kata atau pernyataan, misalnya ungkapan. Aku cinta padamu.

manusia dan keindahan
Ada pendapat dalam dunia filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan. Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian, rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati keindahan. Pengertian Keindahan adalah suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Merenung artinya secara diam-diam memikirkan sesuatu hal kejadian dengan mendalam. Renungan adalah pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita.
Setiap kegiatan untuk merenungkan atau mengevaluasi pengetahuan yang telah dimiliki disebut dengan berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa. Contoh hasil renungan yang menghasilkan pengetahuan.
Keindahan adalah suatu susunan keserasian yang dapat menciptakan kesenangan bagi penglihatan dan pendengaran. Kehalusan merupakan sikap yang lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam mengucapkan kata-kata, lembut dalam sikap anggota badan. Sikap halus dan lembut merupakan cermin hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama.

Sebab Manusia menciptakan keindahan :
• Tata nilai yang usang Kemerosotan zaman
• Penderitaan manusia Keagungan Tuhan
• Manusia Dan Keindahan
Keindahan menurut pandangan Romantik :
• Menurut Erns Cassier, keindahan tidak pernah bisa diperdebatkan. Dan menurut penyair romantic John Keats dalam Endymion dia berkata : “sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekan bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan”.
Renungan :
• Memikirkan sesuatu dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori :
1. Teori Pengungkapan : pengungkapan ekspresi feeling seseorang.
2. Teori Metafisik : teori yang menggunakan firasat untuk merenung
3. Teori Psikologis : penciptaan seni pada kejiwaan.
Keserasian :berasal dari kata serasi, yang artinya cocok
Teori Objektif dan Teori Subjektif :
# The Liang Gie, dalam bukunya menjelaskan bahwa dalam menciptakan seni ada 2 teori :
1. Teori Objektif berpendapat bahwa, keindahan adalah sifat yang
Dalam bentuk indah yang bersangkutan.

2. Teori Subjektif berpendapat bahwa, ciri-ciri yang menciptakan

Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.

Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.

Selain itu masih banyak penggolongan-penggolongan yang lainnya, berdasarkan ciri-ciri fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ), hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya.

Emosi

Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar mempengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka. Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.

Masyarakat

Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi antar manusia.

Bahasa

Kecakapan berpidato adalah sebuah unsur pendefinisian umat manusia, mungkin mendahului pemisahan populasi modern filogenetik (lihat Asal usul bahasa). Bahasa adalah pusat dari komunikasi antar manusia. Kata Yahudi untuk "binatang" (behemah) berarti "bisu", menggambarkan manusia sebagai "binatang berbicara" (kepandaian bercakap hewani). Bahasa adalah pusat dari sentuhan identitas ‘khas’ berbagai kebudayaan atau kesukuan dan sering diceritakan mempunyai status atau kekuatan supernatural (lihat Sihir / Gaib, Mantra, Vac). Penemuan sistem penulisan sekitar 5000 tahun lalu, yang memungkinkan pengabadian ucapan, merupakan langkah utama dalam evolusi kebudayaan. Ilmu pengetahuan Linguistik (ilmu bahasa) menjelaskan susunan bahasa, dan keterkaitan antara bahasa-bahasa berbeda. Diperkirakan ada 6000 bahasa yang diucapkan manusia saat ini. Manusia yang kekurangan kemampuan berkomunikasi melalui ucapan, umumnya bercakap-cakap menggunakan Bahasa Isyarat.

Suku, bangsa dan negara bagian

Kelompok manusia yang lebih besar dapat disatukan dengan gagasan kesamaan nenek moyang (suku, etnis) atau kesamaan fokus budaya atau materi (bangsa atau negara bagian), sering dibagi lebih lanjut menurut struktur kelas sosial dan hirarki. Sebuah suku dapat terdiri dari beberapa ratus individu, sementara negara bagian modern terbesar berisi lebih dari semilyar. Konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok besar disebut peperangan. Kesetiaan / pengabdian untuk kelompok yang besar seperti ini disebut nasionalisme atau patriotisme. Dalam keekstriman, perasaan pengabdian terhadap sebuah lembaga atau kewenangan dapat mencapai keekstriman pathologi, yang berakibat hysteria massa (gangguan syaraf) atau fasisme.

Antropologi budaya menjelaskan masyarakat manusia yang berbeda-beda, dan sejarah mencatat interaksi mereka berikut kesuksesan yang dialami. Organisasi dan pemerintahan bentuk modern dijelaskan oleh Ilmu Politik dan Ekonomi.