(Dosen Pengampu : Renny)


Kesenjangan sosial yang ada di Negara ini sungguh memprihatinkan, yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin akan terus menderita. Entah apa yang dipikirkan oleh pengurus dan pejabat Negara yang bertanggungjawab atas rakyat kecil. Uang Negara yang seharusnya bisa ditujukan untuk membantu rakyat kecil atau perbaikan sarana bagi masyarakat, namun digunakan untuk pemberian mobil mewah bagi pejabat dan renovasi pagar istana Negara dengan anggaran kurang lebih 22 miliar rupiah.
Hal serupa juga terjadi dalam penjara yang seharusnya digunakan sebagai tempat mendisiplinkan orang yang dikurung di dalamnya namun seperti tidak ada artinya bagi orang yang memiliki uang dan kuasa. Di berita juga diperlihatkan adanya perbedaan fasilitas tiap-tiap blok yang ada di suatu rutan daerah Jakarta timur. Di satu sisi, banyak orang tidur di lantai hanya beralaskan karpet bagaikan ikan yang sedang dijemur, namun di sisi lain ada yang tidur di kamar dengan kasur dan jumlah penghuni yang kurang dari lima orang.
Apa maksud dari semua ini? Orang yang mencuri pisang dan dijual dengan harga sepuluh ribu rupiah untuk membeli beras agar dapat bertahan hidup diadili dan dipenjarakan dengan hukuman penjara maksimal tujuh tahun sedangkan orang yang telah melaksanakan bisnis ayam tiren selama dua tahun terakhir hanya ditahan selama dua tahun penjara. Dimana letak keadilan? Yang miskin tidak dapat membela dirinya karena tidak memiliki cukup uang sedangkan yang kaya dapat dengan bebas berkeliaran dan lepas dari hukuman yang seharusnya mereka tanggung karena ulah yang telah dilakukan dirinya sendiri.
Mungkin pemerintah beserta lembaga yang berwenang dapat mengubah apa yang telah terjadi di negeri ini. Saya bukanlah seorang pengamat politik, namun saya hanya mengungkapkan pendapat saya tentang ironinya keadilan yang ada di tanah air.

0 komentar:

Posting Komentar