Paginya saya bangun sekitar pukul 5 pagi dan udara terasa semakin dingin daripada malam hari. Saya bulatkan tekad saya untuk mandi karena sore kemarin saya tidak mandi. Airnya bak es batu, saya menggigil ketika air menyentuh kulit. Usai mandi, badan terasa segar dan udara dingin sudah tidak terasa lagi, mungkin karena saya sudah merasakan yang lebih dingin dari udara itu sendiri. Beberapa orang mulai bangun dan bergantian untuk mandi. Kamar mandi hanya ada 3 dan kami semua cepat-cepat agar waktu yang dibutuhkan untuk melanjutkan jadwal acara tidak tertunda.
Jadwal pertama adalah olahraga pagi. Rasanya saya menjadi sehat kembali karena berolahraga di tempat yang masih sejuk dan bebas polusi. Kami semua berolahraga di sebuah lahan besar yang berumput. Sesi olahraga pagi usai dan kami langsung menyantap hidangan yang sudah disiapkan saat kami berolahraga. Kopi atau teh hangat sudah menanti kami. Hidup terasa indah saat itu.
Waktu terasa cepat berlalu dan sudah tiba pada puncak acara. Masing-masing kelompok akan berjalan menuju pos-pos yang sudah ditentukan. Ada 5 pos yang harus dikunjungi semua kelompok dan sialnya saya adalah kelompok terakhir yang harus menunggu berjam-jam sampai kelompok lain selesai melewati semua pos.
Tiba saatnya untuk kelompok saya berangkat. Jalan setapak yang harus kami lalui terasa sangat gelap dan menyeramkan. Kami sampai di pos pertama, disana kami bertemu dengan ketua KMK dan beberapa orang alumni yang sempat menjabat ketua pada tahun ajaran mereka menjabatnya. Mereka menceritakan tentang sejarah KMK Gunadarma dari pertama kali didirikan yang menempuh perjalanan panjang dengan karirnya pasang surut dan pernah vakum beberapa tahun. Saya merasa senang dan bangga karena masih ada orang yang mau meneruskan organisasi minoritas ini. Sungguh cerita yang menarik. Kami dipesankan untuk terus menjadi orang yang berguna dimana kami berada.
Setelah mendengar cerita dan pesan dari para ketua KMK, kami menuju pos kedua dimana kami harus mempersiapkan suatu pertunjukan yang akan ditampilkan pada api unggun nanti. Kami pun melakukan hal yang bisa kami lakukan dan kelompok kami memilih untuk melakukan sebuah drama singkat. Pos 2 pun dilalui dan kami menuju ke pos berikutnya.
Di pos 3, kami diberikan teka-teki yang membuat kami berpikir keras untuk menyelesaikannya. Mungkin pos ini untuk mengulur waktu bagi kelompok yang belum selesai menjalankan tugasnya di pos 4. Setelah teka-teki berhasil dipecahkan, kami jalan beberapa saat dan diberitahu oleh seseorang bahwa kami harus terus kompak dan tenang dalam menghadapi pos berikutnya. Apa maksudnya pemberitahuan itu? Saya membayangkan bahwa kami akan berhadapan dengan orang-orang yang galak. Setelah menerima tanda untuk menuju pos itu, kami disuruh bergandengan tangan menuju ke pos 4 sambil menyanyikan yel-yel kelompok kami.
Setibanya disana tidak ada penerangan sama sekali. Suasana menjadi mencekam dan horror. Ada beberapa orang yang sedang berteriak seperti memarahi seorang yang melakukan kesalahan besar kepadanya. Saya sungguh tidak menyukai hal ini karena tidak ada gunanya bagi diri saya. Ketua kelompok kami ditanyakan oleh salah satu penjaga pos namun ia tidak bisa menjawab dan diteriaki oleh mereka. Kami serasa dipermainkan dan sebagai pelampiasan mereka dari suatu hal. Salah satu teman saya ada yang tidak kuat menghadapi pos itu dan akhirnya menangis. Ia dikeluarkan dari pos itu dan ditenangkan oleh panitia tapi kami sisanya tetap di pos tersebut. Saya benar-benar merasa itu adalah saat paling tidak menyenangkan pada acara ini. Tapi semua itu sudah berlalu dan kami menuju pos terakhir.
Dipos kelima, kami disuguhkan pisang hangat yang sudah menjadi dingin dank eras serta kopi atau teh sesuai keinginan. Kami diajak berbicara oleh alumni-alumni Gunadarma. Mungkin mereka mencoba untuk menenangkan dan menghibur kami setelah melalui pos 4 itu.
Sesaat kemudian acara api unggun dimulai dan kami menampilkan pertunjukkan yang telah disiapkan pada pos 2. Ada yang menyanyi, bermain music dan melakukan drama singkat. Usai pertunjukan, kami mengitari api unggun dan melihat kembang api bermekaran di langit yang kelam. Sungguh pemandangan yang menenangkan hati setelah apa yang baru saja kami lalui. Malam pun hampir selesai dan kami bergegas untuk tidur karena besoknya kami akan pulang.
Hari sudah berganti dan kami semua membereskan semua perlengkapan yang dibawa. Pagi harinya kami berkumpul untuk mengobrol dengan alumni-alumni yang sudah menyempatkan diri untuk dating ke acara weekend. Mereka bercerita tentang pekerjaan mereka, bagaimana mereka bisa bertemu dengan pasangan hidup mereka di organisasi ini, dan bagaimana perjuangan mereka untuk menunjukkan bahwa lulusan Gunadarma adalah lulusan yang kompeten dan siap bersaing dengan lulusan lainnya. Saya senang sekali menyimak pembicaraan ini karena memotivasi diri saya untuk belajar dan lulus dengan predikat yang memuaskan.
Waktupun berlalu begitu cepat dan akhirnya kami kembali ke kampus untuk pulang ke rumah masing-masing. Acara ini telah memberikan saya banyak inspirasi dan tentunya teman baru yang dapat membantu saya bila saya memerlukan bantuan.

0 komentar:

Posting Komentar